Reason why i'm dying to be stewardess
Sunday, April 22, 2012 • 1:21 PM • 0 comments hey blogger, i'm just reading an article, motivation article as for me :),and this job always being my dream job, seriously since i was born *lies. i got so many reason why i wanted to be stewardess, but i can't list all of them as i cannot figured it out now :(.absolutely blank, i'm just giving a few of them or maybe more reason :) 1) my childhood dreams and always be :) 2) i loved to wear those uniform, in my thought they're gorgeous ! 3) i loved to see another country, in other words , TRAVELLING :) 4) serving people are consider as helping people, it is? 5) the GREATEST job is sending people to their destination safely and feel comfortably. 6) some people said,stewardess job always busy, thats good, i want myself to keep on busy so that i don't even have time to have any problems :) and this article are motivated me so much how being a stewardess is actually is a noble job :) KISAH KASIH SEORANG PRAMUGARI Seorang pramugari selain mengenakan pakaian cantik seperti yang diketahui banyak orang, tentu saja ada kala nya saya menghadapi saat-saat sulit. Pramugari harus kerja kuat di dalam pesawat dengan mengantar makanan pada ratusan orang, menjual barang duty free, melayani penumpang, sibuk sekali sampai tidak tersenyum. Dalam keadaan demikian tetap harus mengingatkan diri bahawa pekerjaan aku adalah pelayan, perlu melayani banyak orang. Walaupun bagaimanapun kadang-kadang ada saat dimana aku kehabisan tenaga, tak boleh bersabar dan tersenyum. Pada suatu hari teman baik saya bercerita tentang bagaimana dia melayani seorang pakcik tua yang nyanyuk, baru aku tersedar dan mengubah sikap kerja aku. Ini adalah sebuah penerbangan dari Taipei ke New York. Pada saat pesawat terbang take off tak berapa lama, ada seorang orang tua yang tidak boleh mengontrol untuk buang air besar. Dan akhirnya mengeluarkannya di tempat duduknya. Keluarga yang melihat hanya merasa jijik dan memaksa orang tua ini untuk membersihkan diri di toilet sendirian. Orang tua ini tampak ragu sejenak, lalu kemudian seorang diri berjalan menuju toilet yang berada di belakang. Pada saat orang tua itu keluar dari toilet,dia tidak mampu mengingat tempat duduknya sendiri. orang tua yang berumur 80-an ini menjadi cemas, takut, dan menangis seorang diri di teras toilet. Seorang pramugari datang membantu orang tua ini, bau yang teramat sangat memenuhi badan orang tua itu. Ternyata orang tua ini tidak mengetahui dengan jelas letak tissue di dalam toilet tersebut sehingga ia membersihkannya dengan menggunakan bajunya. Toilet yang digunakannnya tadi jadi kotor dan berselerak sekali. Setelah menghantar orang tua itu kembali ke tempat duduknya. Para penumpang di sekitarnya mulai mengeluh bau busuk yang berasal dari badannya. Pramugari menanyakan kepada saudaranya apakah mereka masih memiliki baju pengganti yang boleh digunakan oleh orang tua ini. Saudaranya mengatakan, semua pakaian ada di bagasi pesawat, jadi orang tua ini tidak memiliki baju pengganti. Dan saudaranya berkata, “Sekarangkan penerbangan ini tidak full, saya melihat ada beberapa baris bahagian belakang yang masih kosong, bawa saja dia duduk di belakang.” Pramugari ini hanya mengikuti keinginan dari saudaranya.dan membawa orang tua ini ke barisan belakang. Kemudian mengunci toilet yang telah digunakan oleh orang tua ini agar penumpang lain tidak salah masuk toilet. Akhirnya orang tua itu duduk di bangku belakang seorang diri, menundukan kepala dan tak henti-hentinya menghapus air matanya yang terus mengalir. Siapa sangka satu jam kemudian, orang tua ini sudah berganti pakaian, dengan badan yang bersih dan tersenyum riang kembali ke tempat duduknya semula. Di depan mejanya tersaji makanan baru yang masih hangat. Semua orang saling bertanya siapa gerangan yang membantunya? Ternyata teman baik aku yang mengorbankan waktu makan malamnya. Dia menggunakan tissue dan lap basah pelan-pelan membersihkan badan orang tua ini sampai bersih.dan meminjam baju baru dari co-pilot untuk mengganti baju kakek ini. Terlebih lagi, pramugari ini membersihkan toilet yang telah digunakan oleh orang tua ini hingga bersih dan menyemburkan perfumnya sendiri ke dalam toilet tersebut. Rakan kerjanya mengatakan dia bodoh, begitu susah payah membantu orang lain, bukankah sampai akhirnya tidak akan ada orang yang mengenang dan berterima kasih. Sudah lelah, namun tidak mendatangkan keuntungan apa pun. Dia dengan tenang dan tegas menjawab, “Jam penerbangan masih berbelas jam, kalau saya menjadi orang tua tersebut, saya pastilah sangat sedih, siapa yang berharap kalau awal dari perjalanan ini bolehjadi begini. Lagi pula tigapuluhan orang harus menggunakan satu toilet, kurang satu toilet tentu sangat menyusahkan. Saya bukan hanya membantu orang tua itu tapi juga membantu penumpang yang lain.” Setelah mendengar cerita ini aku sangat menyesali sikap aku.
|
|